Translate

Rabu, 29 Oktober 2014

teori psikologi belajar





TEORI PSIKOLOGI BELAJAR
1.       Sudarwan Danim,1995.Media Komunikasi Pendidikan.Jakarta = Bumi Aksara (hal 9)

 Menurut Jean Piaget (1975) salah seorang penganut aliran kognitif yang kuat,bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan,yakni (1) asimilasi, (2) akomodasi, dan (3) equilibrasi (penyeimbangan).

Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu periode senoris motorik,periode praoperasional,periode operasional konkret, dan periode operasional formal.Proses belajar yang dialami anak pada periode sensoris motorik tentu berbeda dengan anak pada tahap praoperasional,demikian pula dengan tahap lain.Secara Umum,semakin tinggi tingkat kognitif seseorang,semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya.

2.       Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa,1997.Dasar dan Teori Perkembangan Anak.Jakarta = Gunung Mulia (hal 112)

Dasar dari teori belajar untuk menerangkan tingkah laku dan perkembangan kepribadian berasal dari konsep mentalistik atau konsep strukturalistik-analistik.

3.       Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd.,2006.Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.Jakarta= PT Bumi Aksara (hal 12)

Menurut ausubel (1968),siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut "pengatur kemajuan (belajar)" (advance OrganizErs)didefinisikan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi(mencakup)semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa

4.       Azizi Yahya,Jaafar Sidek latif Shahrin Hashim,Yusof Boon. ,2003.Psikologi Alam Anak Remaja.Jakarta = PTS Professional (hal 12)

Teori Kognitif tokoh-tokoh teori ini terdiri dari pada Robert lee,Robin Lakoff d slobin,George miller,Kobler,Noam Chomsky dan lain-lain.Teori ini menjelaskan manusia mempunai peringkat otak dan saraf yang tinggi,yang mana melalui manusia dapat mempelajari berbagai perkara.Teori ini menyatakan setiap orang mempunyai kebolehan semula jadi bagi menguasai bahasa yang disebut Language Acquisition Device (LAD) dan membolehkan manusia memperoleh bahasa ibundanya. Kognitif dikaitkan dengan proses-proses mental mengubah input-input sensori kepada bentuk yang lebih bermakna dengan merekodkan,menyimpan dan menggunakan semula maklumat yang ada.Konsep Kognitif ini juga melihat bagaimana organisma menggunakan maklumat-maklumat yang sedia ada di perssekitaran dan peranan ingatan di dalam membuat kepputusan dari sudut 'apa yang harus dilakukan'.Maklumat pengetahuan ini diorganisasikan dalam struktur - struktur kognitif seperti motivasi,efektif,tingkah laku dan sikap.


5.       Dr. Paul Suparno,2005.Teori perkembangan kognitif jean Piaget.Yogyakarta = Kanisus (Hal 141)
Menurut Wadsworth (1989) mengingat dan menghafal tidak dianggap sebagai belajar yang sesungguhnya karena kegiatan tersebut tidak memasukkan proses asimilasi dan pemahaman. Anak yang tahu menyebut nama angka-angka,belum tentu bahwa ia mengerti konsep angka-angka tersebut

6.       S. Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta = PT Bumi Aksara. (Hal 132)
Teori Belajar yang paling tua adalah teori asosiasi, yakni hubungan antara stimulus dan respon. Hubungan itu bertambah kuat bila sering diulangi, dan respon yang tepat diberi ganjaran berupa makanan atau pujian atau cara lain yang memberi rasa puas dan senang.

7.       M. Ngalim Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan.Bandung= PT Rosada Karya (hal 92)
Teori Conditioning dari Guthrie, menurutnya untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik harus dilihat dalam rentetan deretan unit tingkah lakunya, kemudian kita usahakan untuk menghilangkan unit yang tidak baik itu atau menggantinya dengan yang lain atau yang seharusnya

8.       Sri Esti Wuryani Djiwandoro, 2002, Psikologi Pendidikan, Jakarta = PT RajaGrafindo Persada, (hal 127)
a)      E.L. Thorndike (The Law Of Effect)
Thorndike menghapuskan bagian negatif yang “mengganggu” dari hukum law of effect (hukum pengaruh) karena dia menemukan bahwa hukuman tidak penting. Hukuman akan memperlemah ikatan dan tidak mempunyai efek apa-apa, berbeda dengan hadiah (reward).
Law of exercises (hukum latihan) pada umumnya dinyatakan hubungan antara S dan R akan menjadi semakin kuat dengan makin sering R (respons) dilaksanakan terhadap S (stimulus). Dengan latihan berkali-kali (law of use) hubungan S dan R makin kuat.
b)      Ivan Pavlow: Classical Conditioning
Bila CR (conditioned respons) terhadap suatu CS (conditioned stimulus) telah terbentuk stimuli yang mirip CS menimbulkan CR juga. Makin mirip CS baru ini dengan CS yang menimbulkan CR, makin sempurna terjadi substitusi CS. Prinsip ini disebut generalisasi.
Jika penyajian CS berulang-ulang tidak diikuti oleh penyajian US (Unconditioned stimulus), CR makin lama makin hilang.
c)       J.B. Watson: Conditioning Reflect
Watson percaya bahwa belajar adalah suatu proses dari unconditioning reflect (respons) melalui pergantian dari satu stimulus kepada yang lain.
9.       Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A. 1999. PSIKOLOGI PENDIDIKAN Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung = PT. Rosdyakarya. (Hal  159)

Belajar merupakan perubahan fungsional. Pendapat ini dikemukakan oleh penganut paham teori daya. Paham ini berpendirian bahwa jiwa manusia itu terdiri atas sejumlah fungsi-fungsi yang memiliki daya atau kemampuan tertentu. Misalnya, daya mengingat, daya berfikir, dan sebagainya

10.   Roy Anderson. 2008. LANGKAH PERTAMA MEMBUAT SISWA BERKONSENTRASI. Jakarta = PT. Indeks.(Hal3)

Cara menguji teori dari Dr. Carl delacto (1959, 1963) sangatlah sederhana. Yakni, dengan menerapkannya dulu pada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi yang belajar disekolah umum. Anak ini harus mempunyai tingkat intelegnsi antara rata rendah dan tinggi untuk menghindari adanya cacat mental yang menutup keberhasilan dan harus tidak memiliki cacat fisik sehingga mereka tidak akan megalami kesulitan dalam latihan.

11.   Drs. Sumadi Suryabrata, BA, MA, Ed.S, Ph.D. 2002. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Jakarta = PT. Raja Gravindo Persada. (Hal 248)

Thorndike berpendapat bahwa yang ,emjadi unsure belajar itu ialah asosiasi antara kesan pancaindra (sense impression) dengan implus untuk bertindak (impulse to action). Asosiasi itulah yang menjadi lebih kuat atau lebih lemah dalam terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan. Karena prinsip yang demikian itulah yang membuat Thorndike itu disebut Connectionism atau Bond Psychology.
12.   Drs. Mochamad Nursalim, M.Si., dkk. 2007. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Surabaya=Unesa University Press. (Hal  54).

Kutipan :
B.F Skinner adalah tokoh behaviorisme yang mengembangkan teori belajar yang dikenal dengan operant conditioning. Belajar secara operan dapat diartikan sebagai belajar dengan menggunakan konsekuen yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam mengubah tingkah laku, sehingga jelaslah bahwa Skinner memandang reinforcement (penguatan) sebagai unsure yang paling penting dalam proses belajar.

13.   Muhibbin Syah, M.Ed., 2007, Psikologi Belajar, Jakarta= PT RajaGrafindo Persada(hal 92)

Social Learning Theory (Teori Belajar Sosial)

Tokoh utama teori ini adalah Albert Bandura. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata refleks otomatis atas stimulus, melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
14.   Calvin S. Hall, Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta=Kanisius ( hal 200)
Pavlov berhasil membuktikan bahwa melalui penyajian serentak suatu stimulus tak terkondisi, lama kelamaan stimulus terkondisi mampu membangitkan respon yang mula-mula hanya dapat dibangkitkan oleh stimulus tak terkondisi.
15.  H. Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta= PT Rineka Cipta  ( hal 215)
a.       Piaget, yang mengemukakan tentang perkembangan kognitif anak sesuai dengan perkembangan usia.
b.      Bruner, yang mengembangkan psikologi kognitif dengan menemukan metode belajar “discovery”
c.       Asubel, jika pengetahuan disusun dan disajikan dengan baik, siswa akan dapat belajar dengan efektif melalui buku teks dan metode-metode ceramah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar