Translate

Rabu, 29 Oktober 2014

LANDASAN PSIKOPENDAGOGIS KURIKULUM 2013


Landasan Psikopendagogis
Kurikulum  2013  dimaksudkan  untuk  memenuhi  tuntutan  perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta  konteks  kehidupannya  sebagaimana  dimaknai  dalam  konsepsi pedagogik  transformatif.  Konsepsi  ini  menuntut  bahwa  kurikulum harus  didudukkan  sebagai  wahana  pendewasaan  peserta  didik  sesuai dengan  perkembangan  psikologisnya  dan  mendapatkan  perlakuan pedagogis  sesuai  dengan  konteks  lingkungan  dan  jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk  jenjang  pendidikan  menengah  khususnya  SMA.  Oleh  karena  itu implementasi  pendidikan  di  SMA  yang  selama  ini  lebih  menekankan pada  pengetahuan,  perlu  dikembangkan  menjadi  kurikulum  yang menekankan  pada  proses  pembangunan  sikap,  pengetahuan,  dan keterampilan  peserta  didik  melalui  berbagai  pendekatan  yang mencerdaskan  dan  mendidik.  Penguasaan  substansi  mata  pelajaran tidak  lagi  ditekankan  pada  pemahaman  konsep  yang  steril  dari kehidupan  masyarakat  melainkan  pembangunan  pengetahuan  melalui pembelajaran  otentik.  Dengan  demikian  kurikulum  dan  pembelajaran selain  mencerminkan  muatan  pengetahuan  sebagai  bagian  dari peradaban  manusia,  juga  mewujudkan  proses  pembudayaan  peserta didik sepanjang hayat.
•    Implementasi pada Kurikulum 2013 Landasaan Psikopendagogis tercermin pada KI 2 yaitu tentang :
KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,  responsif  dan  pro-aktif  dan  menunjukkan  sikap  sebagai  bagian  dari  solusi  atas  berbagai  permasalahan  dalam berinteraksi  secara  efektif  dengan  lingkungan  sosial  dan  alam  serta  dalam  menempatkan  diri  sebagai  cerminan  bangsa dalam pergaulan dunia.
•    Implementasi Landasan Psikopendagogis dalam Silabus Kurikulum 2013 :
Kelas X    Kelas XI     Kelas XII

Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah
4.3 Membuat karya tulis tentang pemikiran dan peristiwaperistiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance,
Reformasi Gereja, Revolusi Industri yang berpengaruh
bagi Indonesia dan dunia
2.1 Menunjukkan sikap empati terhadap para pejuang dan
mengamalkan nilainilai kejuangan para pahlawan dalam kehidupan seharihari.
3.4 Menganalisis ilmu sejarah
3.4 Menganalisis keterkaitan antara revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika,
Cina, Rusia dan Indonesia) dan
kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa kini
2.3 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, kerjasama dan proaktif yang
dipelajari dari peristiwa dan para pelaku sejarah dalam
berpartisipasi menyelesaikan
permasalahan bangsa dan negara Indonesia.
4.4 Menyajikan hasil telaah tentang peristiwa sebagai karya sejarah, mitos, dan fiksi dalam bentuk tulisan.
3.5 Menganalisis hubungan
perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme,
liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
3.2 Mengevaluasi sejarah organisasi global dan regional
diantaranya: GNB, ASEAN, OKI, APEC, OPEC, MEE, GATT,
WTO, NAFTA dan CAFTA
3.5 Menganalisis cara berpikir sejarah dalam mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah
3.6 Menganalisis pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan
hubungan internasional (LBB,
PBB), pergerakan nasional dan
regional.
3.3 Mengevaluasi sejarah kontemporer dunia antara lain
runtuhnya Pakta Warsawa, Uni Soviet, Jerman Bersatu,
Konflik Kamboja, Perang Teluk,
Apartheid di Afrika Selatan, Konflik Yugoslavia dan
terorisme dunia bagi kehidupan sosial dan politik global.
4.5 Menerapkan cara berfikir sejarah dalam mengkaji peristiwa-peristiwa yang dipelajarinya, dalam berbagai bentuk presentasi
3.10 Menganalisis akarakar nasionalisme Indonesia pada
masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini
3.5 Mengevaluasi secara
kritis peristiwa revolusi nasional dan sosial yang terjadi pada awal-awal kemerdekaan.
3.6 Menganalisis berbagai bentuk/jenis sumber sejarah.
3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi
kehidupan berbangsa dan
bernegara pada masa itu dan masa kini.
3.6 Mengevaluasi secara
kritis hubungan kausalitas kebijakan politik dan pemberontakan antara tahun 1948 –1965.
4.6 Menyajikan hasil analisis jenis sumber, peran sumber dan keterkaitannya dengan kejadian sejarah, dalam berbagai bentuk presentasi.


3.7  Menganalisis keterkaitan dan menerapkan langkah-langkah penelitian Sejarah
terhadap berbagai peristiwa Sejarah


4.7 Melakukan penelitian sejarah secara sederhana
dan menyajikanya dalam bentuk laporan penelitian


3.8 Menganalisis keterkaitan
perbedaan ciri-ciri dari historiografi tradisional, kolonial dan modern



Bab II
Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah
A.    Pengertian
2.    Pendidikan  Sejarah  merupakan  suatu  proses  internalisasi  nilai-nilai, pengetahuan  dan  keterampilan  kesejarahan  dari  serangkaian  peristiwa yang  dirancang  dan  disusun  sedemikian  rupa  untuk  mempengaruhi  dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik.
3.    Mata  pelajaran  Sejarah  merupakan  kajian  mengenai  ilmu  sejarah  pada jenjang  pendidikan  SMA  tentang  berbagai  peristiwa  sejarah  dalam masyarakat  dan  bangsa  Indonesia  pada  masa  lampau,  masyarakat  dan bangsa lain di luar Indonesia sejak zaman yang paling tua sampai zaman terkini.
B.    Rasional
3.    elajaran  Sejarah  ditujukan  untuk  membangun  memori  kolektif  sebagai bangsa  agar  mengenal  bangsanya  dan  dijadikan  landasan  dalam membangun rasa persatuan dan kesatuan.
4.    Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa  yang  bermartabat  serta  dalam  pembentukan  manusia  Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
5.    Peristiwa  Sejarah  adalah  hasil  kajian  yang  dapat  digunakan  sebagai materi  pendidikan  untuk  mengembangkan  kemampuan  berpikir  kritis sejarah,  penerapan  kemampuan  sejarah,  wawasan  kesejarahan,  dan kesadaran sejarah.
C.    Tujuan
1.    Mengembangkan  pengetahuan  dan  pemahaman  mengenai  kehidupan masyarakat  dan  bangsa  Indonesia  serta  dunia  melalui  pengalaman sejarah bangsa Indonesia dan bangsa lain.
4.    Mengembangkan  kemampuan  berpikir  sejarah  (historical  thinking), keterampilan sejarah (historical skills), dan wawasan terhadap isu sejarah (historical  issues),  serta  menerapkan  kemampuan,  keterampilan  dan wawasan tersebut dalam kehidupan masa kini.
7.    Memahami  dan  mampu  menangani  isu-isu  kontroversial  untuk  mengkaji permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.
8.    Mengembangkan  pemahaman  internasional  dalam  menelaah  fenomena aktual dan global.
Bab III
Kurikulum 2013
A.    Rasional
Untuk  memenuhi  tuntutan  dan  menjawab  tantangan  tersebut  maka dirumuskan SKL yang bersifat  umum dan mendasar yang menggambarkan lulusan sebagai insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki  kecerdasan  spiritual,  sikap  sosial,  dan  keterampilan  yang memadai.
B.    Prinsip-prinsip Pengembangan
Ketiga, semua mata pelajaran harus  berkontribusi  terhadap  pembentukan  sikap,  keterampilan,  dan pengetahuan  peserta  didik.
C.    Perubahan dan Inovasi
•    Sesuai  dengan  dan pada  batas-batas tertentu dapat diharapkan  dapat  menjawab  berbagai tantangan.  Pengembangan  Kurikulum  2013 juga  menekankan penyempurnaan  pola  pikir,  penguatan  tata  kelola  kurikulum,  pendalaman dan perluasan  materi,penguatan  proses  pembelajaran,  dan  penyesuaian beban  belajar agar  dapat menjamin kesesuaian  antara  apa  yang  diinginkan dengan  apa  yang  dihasilkan.
•    Pendekatan scientific dalam proses pembelajaran  juga  merupakan perubahan  penting  dalam  komponen  Kurikulum  2013.Dalam  proses pembelajaran  peserta  didik  dilatih  dan  melakukan  kegiatan  pembelajaran dengan  tahapan-tahapan  keilmuan  yang  jelas  dan  tersistem.  Tahap-tahap itu  dimulai  dari mengamati,menanya, mencoba,  menalar,  dan mengembangkan  jejaring  atau  komunikasi.
Bab IV
Desain Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah
A.    Kerangka Pembelajaran
Adapun keterkaitan diantara Kompetensi Dasar (KD) dari KI 1,KI 2,KI 3,dan KI  4 adalah  bahwa  ketika  dalam  pembelajaran  selalu  dimulai  dari pengetahuan  apa  yang  akan  dipelajari.  Pengetahuan  tersebut  berada  pada KD dari KI 3 yang berisi tentang materi-materi yang akan dipelajari. Melalui materi-materi  itulah  diharapkan  peserta  didik  memiliki  keterampilan  yang diharapkan  seperti  yang  menjadi  tuntutan  pada  KD  di  KI  4.

Beberapa Pengalaman Belajar itu terkait dengan :
1.    Pengembangan ranah kognitif, atau pengembangan  kemampuan berpikir dapat dilakukan dalam bentuk penguasaan  materi dan pemberian tugas dengan  unjuk  kerja;  mengetahui,memahami,menganalisis dan mengevaluasi.
2.    Pengembangan  ranah  afektif  atau  pengembangan  sikap  (sikap  sosial) dapat dilakukan dengan pemberian tugas  belajar dengan beberapa sikap dan  unjuk  kerja:  menerima,  menghargai,  menghayati,  menjalankan  dan mengamalkan.
B.    Prinsip Pembelajaran
    Pembelajaran akan menjadi bermakna jika peserta didik mengalami sendiri setiap  proses  pembelajaran  melalui  aktivitas  yang  aktif  dan  dapat menggunakannya  sehari-hari.  Pengetahuan  yang  mereka  (peserta  didik) dapatkan bukan berasal dari informasi dari guru namun berasal dari usaha eksplorasi  (menggali)  informasi  peserta  didik  sendiri  melalui  aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
    Proses  pembelajaran  pada  satuan  pendidikan  diselenggarakan  secara interaktif,  inspiratif,  menyenangkan,  menantang,  memotivasi  peserta  didik untuk  berpartisipasi  aktif,  serta  memberikan  ruang  yang  cukup  bagi prakarsa,  kreativitas,  dan  kemandirian  sesuai  dengan  bakat,  minat,  dan perkembangan  fisik  serta  psikologis  peserta  didik.
C.    Pendekatan Pembelajaran
Untuk mewujudkan prinsip pembelajaran dimaksud maka Kurikulum 2013 mengamanatkan  untuk  menggunakan  pendekatan  ilmiah  (scientific)  dalam proses  pembelajaran.
Beberapa Prinsip yang perlu di perhatikan dalam pembelajaran sejarah di  SMA/MA :
1.     Pembelajaran  Sejarah  didasarkan  atas  kesinambungan  apa  yang  terjadi di  masa  lampau  dengan  kehidupan  masa  kini,  antara  peristiwa  sejarah tingkat  nasional  dan  tingkat  lokal,  dan  pemahaman  peristiwa  sejarah  di tingkat lokal berdasarkan keutuhan suatu peristiwa sejarah.
3.    Dalam  mengembangkan  keterkaitan  antara  peristiwa  sejarah  di  tingkat nasional  dan  tingkat  lokal,  dalam  tugas  setiap  peserta  didik  diarahkan untuk  mengkaji  peristiwa  sejarah  di  daerahnya,  terutama  peristiwa sejarah  sejak  masa  pergerakan  nasional,  dan  membuat  analisis mengenai  keterkaitan  dan  sumbangan  peristiwa  tersebut  terhadap peristiwa yang terjadi di tingkat nasional.
7.    Peserta didik diberi kebebasan dalam memilih peristiwa sejarah nasional untuk  setiap  periode  dan  peristiwa  sejarah  daerah  yang  terkait  dengan periode yang dibahas. Sejak awal tahun, guru sejarah di suatu SMA/MA, SMK/MAK  sudah  harus  menentukan  berapa  banyak  peristiwa  sejarah tingkat  nasional  dan  tingkat  daerah  yang  harus  dipelajari  peserta  didik dalam satu rancangan keseluruhan pendidikan sejarah.

D.    Strategi dan Metode Pembelajaran.
Metode  yang  digunakan  adalah  metode  pembelajaran  bukan  metoda mengajar  karena  itu  dapat  digunakan  project-based  learning  (peserta  didikmemilih  suatu  peristiwa  sejarah  dan  dibahas  secara  individual  atau kelompok  selama  satu  semester)  atau  cooperative  learning  (belajar  dalam kelompok  heterogin  dimana  yang  lebih  banyak  pengetahuannya  dan kemampuannnya membantu yang kurang dalam berbagai bentuk).

Implementasi  pendekatan  ilmiah  (scientific  approach)  dengan  menggunakan strategi  dan  metode  yang  mengaktifkan  anak  menjadi  ciri  pembeda Kurikulum  2013  dengan  kurikulum  sebelumnya.
Bab V
Model Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah
•    Mata  pelajaran  sejarah  diposisikan  sebagai mata pelajaran tentang cara berfikir keilmuan, pemahaman berbagai peristiwa sejarah  yang  menurut  kategori  ilmu  adalah  peristiwa  penting,  dan  berbagai ketrampilan  yang  diperlukan  dalam  mempelajari  dan  mengembangkan  ilmu sejarah.  Oleh  karena  itu  kualitas  seperti  berpikir  kronologis,  pemahaman sejarah,  kemampuan  analisis  dan  penafsiran  sejarah,  kemampuan  penelitian sejarah,  kemampuan  analisis  isu  dan  pengambilan  keputusan  (historical issues-analysis  and  decision  making) menjadi  tujuan penting  dalam  mata  pelajaran  sejarah.
A.    Model Pembelajaran Sejarah
1.    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)Model  Pembelajaran  Berbasis  Masalah  (Problem  Based  Learning)  ini sangat  mendukung  implementasi  Kurikulum  2013,  terutama  yang terkait  dengan  tahapan  proses  pembelajaran.  Melalui  kegiatan pembelajaran  berbasis  masalah  ini  peserta  didik  akan  mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah,  dan  memiliki  model  belajar  sendiri  serta  memiliki  kecakapan berpartisipasi  dalam  tim.  Proses  pembelajarannya  menggunakan pendekatan  yang  sistemik  untuk  memecahkan  masalah  atau menghadapi  tantangan  yang  nanti  diperlukan  dalam  kehidupan  seharihari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar